Sponsor

Menjadi Ahlullah dengan Al-Qur’an

Tertulis di atas helaian kertas putih dengan tinta hitam yang meninggalkan atsar, berharap angin membawanya kepada hamba Allah yang senantiasa mencintai Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kalamullah. Keutamaannya di atas segala perkataan, seperti keutamaan Allah di atas seluruh ciptaan-Nya. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan. Diantara keutamaan membaca, mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah: • Pahala bagi yang membacanya. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an) maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat.” Begitu jelas dipaparkan oleh Rasulullah SAW bagaimana Allah membalas hamba-Nya yang senantiasa memuliakan Al-Qur’an. Maka sudahkan hari ini kita membacanya? Semoga Allah SWT menjadikan kita senantiasa dekat dengan al Qur’an dan menjadikan hati kita hidup dengan cahaya al Qur’an, Aamiin. • Pahala bagi yang mengajarkannya. “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al Qur’an dan yang mengajarkannya”, sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhari. Subhanallah, betapa adilnya Allah SWT kepada hamba-Nya. Bahwa setiap muslim yang membaca Al-Qur’an dengan ikhlas karena Allah, maka dia akan mendapatkan pahala. Bahkan pahala ini akan dilipat gandakan jika disertai dengan kehadiran hati, penghayatan, dan pemahaman terhadap ayat yang dibacanya. • Keutamaan mempelajari al Qur’an, menghafal dan pandai membacanya. “Perumpamaan orang yang membaca al Qur’an sehingga dia hafal, maka bersamanya malaikat yang suci dan mulia. Sedangkan perumpamaan orang yang membaca al Qur’an dan mengamalkannya meskipun sulit baginya untuk mengerjakan amalan tersebut, maka baginya dua pahala”. (Muttafaqun ‘alaihi). Dan dikatakan kepada ahli Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya di dunia. Karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat yang engkau baca”. (HR Tirmidzi). Masya allah, betapa mulia seorang hamba yang senantiasa membersamai Al-Qur’an di dalam hatinya dan di setiap langkahnya. Allah SWT senantiasa menjaganya sehingga dia merasa tenang, tentram dan cukup dalam hidupnya. Namun tidak sedikit pula orang yang hafal dan memahami maknanya memiliki sifat yang jauh dari al Qur’an. Naudzubillah. Semoga Allah menetapkan hati kita di atas jalanNya yang lurus bersama para ahli al Qur’an. Adapun beberapa adab terhadap al Qur’an yang disebutkan Ibnu Katsir dalam kitabnya: - Tidak menyentuh atau membaca al Qur’an kecuali dalam keadaan suci, - Bersiwak sebelum membacanya, - Mengenakan pakaian terbaik, - Menghadap kiblat, - Berhenti membaca ketika menguap, - Fokus dan tidak memotong bacaan, - Ketika membaca ayat yang berisi janji, hendaknya berhenti untuk memohon kebaikan kepada Allah. Dan ketika membaca ayat yang berisi ancaman, hendaknya berhenti membaca dan memohon perlindungan kepada Allah untuk dihindarkan dari ancaman, - Senantiasa menjaga al Qur’an dengan meletakkannya di tempat yang baik. “Bacalah al Qur’an karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya”. (HR. Muslim) Semoga goresan tinta ini dapat memberikan manfaat bagi kita serta bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa mencintai al qur’an. Wallaahua’lam. Lailah el Badr (Semester I Kuliah)

0 komentar: